SEJARAH Prabowo Subianto adalah seorang tokoh militer dan politisi Indonesia yang lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta. Beliau adalah putra dari Sumitro Djojohadikusumo, seorang ekonom dan politisi terkemuka Indonesia. Prabowo pernah menjadi perwira tinggi di TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan mencapai pangkat letnan jenderal.
Selama kariernya di militer, Prabowo terlibat dalam beberapa operasi, termasuk di Timor Timur dan Aceh. Namun, kariernya di militer tidak selalu mulus, dan pada tahun 1998, Prabowo dipecat dari militer setelah kontroversi terkait pelanggaran hak asasi manusia selama krisis ekonomi dan politik di Indonesia.
Setelah pensiun dari militer, Prabowo beralih ke dunia politik. Beliau mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada tahun 2008. Prabowo menjadi calon presiden pada pemilihan presiden 2014 dan 2019. Pada pemilu 2014, Prabowo kalah dalam pertarungan dengan Joko Widodo (Jokowi), tetapi pada pemilu 2019, ia kembali mencalonkan diri dan kalah lagi dalam kontestasi yang ketat.
Meskipun terlibat dalam politik dan pemilihan presiden, Prabowo juga dikenal karena hubungan keluarganya dengan dunia bisnis dan ekonomi. Sebagai keturunan dari keluarga Djojohadikusumo, yang memiliki pengaruh dalam bidang ekonomi dan politik di Indonesia, Prabowo memiliki latar belakang yang kaya akan pengalaman dalam berbagai sektor.
SEJARAH PRABOWO SUBIANTO MENJADI TNI
Prabowo Subianto memulai karier militernya di Tentara Nasional Indonesia (TNI). Beliau lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta dan merupakan putra dari Sumitro Djojohadikusumo, seorang ekonom dan politisi terkenal di Indonesia.
Prabowo bergabung dengan Akademi Militer pada tahun 1970 dan kemudian menjadi perwira TNI. Ia aktif terlibat dalam beberapa operasi militer di Indonesia. Pada tahun 1996, Prabowo mendapatkan pangkat mayor jenderal, dan pada tahun 1998, ia mencapai pangkat letnan jenderal.
Namun, kariernya di TNI tidak berjalan mulus. Pada tahun 1998, selama krisis ekonomi dan politik di Indonesia, Prabowo terlibat dalam kontroversi terkait pelanggaran hak asasi manusia. Ia dipecat dari militer oleh Presiden Soeharto pada bulan Agustus 1998.
Setelah pensiun dari militer, Prabowo beralih ke dunia politik. Pada tahun 2008, ia mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjadi ketua partai tersebut. Prabowo kemudian mencalonkan diri sebagai calon presiden pada pemilihan presiden tahun 2014 SURYA303 dan 2019.
Walaupun Prabowo memiliki latar belakang militer yang kuat, kontroversi terkait dengan kariernya di TNI tetap menjadi sorotan dalam kariernya di bidang politik. Meskipun ia tidak berhasil memenangkan pemilihan presiden, Prabowo tetap aktif dalam politik dan menjadi salah satu tokoh utama di Indonesia.
SEJARAH PARTAI GERINDRA
Partai Gerakan Indonesia Raya, atau lebih dikenal dengan singkatan Gerindra, adalah sebuah partai politik di Indonesia yang didirikan oleh Prabowo Subianto pada tahun 2008. Prabowo Subianto sendiri adalah seorang tokoh militer dan politisi Indonesia.
Gerindra didirikan sebagai respons terhadap situasi politik dan ekonomi Indonesia pada masa itu. Partai ini memasuki panggung politik dengan berbagai agenda dan visi untuk membawa perubahan di berbagai bidang, termasuk ekonomi, pertanian, dan keamanan.
Partai Gerindra meraih dukungan dari berbagai kelompok masyarakat, terutama di kalangan yang menginginkan perubahan dan alternatif dalam pemerintahan. Prabowo Subianto, yang juga menjadi ketua partai, memimpin partai ini dengan fokus pada ketegasan, kepemimpinan kuat, dan kepentingan nasional.
Pada pemilihan umum legislatif tahun 2009, Gerindra berhasil meraih cukup suara untuk menjadi salah satu partai terkuat di parlemen. Kemudian, pada pemilihan presiden tahun 2014 dan 2019, Prabowo Subianto mencalonkan diri sebagai kandidat presiden dari Gerindra. Meskipun pada kedua kesempatan tersebut Prabowo tidak berhasil memenangkan pemilihan, partai ini tetap memainkan peran penting dalam dinamika politik Indonesia.
BACA JUGA : https://learnprop.com/2024/01/24/berita-terbaru-pemilu-indonesia/
Sebagai salah LEARNPROP satu partai besar di Indonesia, Gerindra terus berperan dalam proses politik dan memiliki peran signifikan dalam membentuk kebijakan di tingkat nasional. Partai ini juga aktif dalam berbagai isu politik dan sosial yang berkembang di Indonesia.